Bbm naik lagi?
Sekarang ini ada isu
kenaikkan bbm, khususnya “minuman” yang bernama premium, yang katanya akan
dibagi ke dalam dua kategori, yang satu premium yang ½ subsidi (yaitu
rencananya jatuh pada harga Rp. 6500,00) yang akan dikhususkan bagi pengendara
pribadi roda emapt dan yang satunya lagi premium dengan subsidi ( yang harganya
Rp. 4.500,00) yang akan dinikmati oleh pengendara roda empat plat
kuning(angkot) dan pengendara roda dua.
APAKAH MENURUT ANDA
MASUK AKAL?
Menurut saya tidak
masuk akal, karena saya memiliki 4 alasan yang membuat wacana kenaikkan bbm,
khusunya premium akan menjadi tidak masuk akal. 4 alasan itu adalah:
1.
Subsidi menurut saya adalah bantuan
pemerintah dalam bentuk potongan harga untuk suatu benda dengan kualitas yang
sama, contoh: harga bawang satu kilo dengan kualitas yang bagus adalah Rp.
50.000,00, misalkan pemerintah ingin membantu rakyat dengan cara memberikan
subsidi kepada bawang, maka harga bawang dengan kualitas yang sama itu otomatis
akan berkurang harganya, dengan syarat “KUALITAS BAWANG YANG DISUBSIDI SAMA DENGAN KUALITAS BAWANG YANG TIDAK
DISUBSIDI ”, begitu juga sama halnya dengan barang-barang yang lainnya.
Tapi apa kenyataannya? Yang bersubsidi terkenal dengan kata “SISA/MERUSAK”, contohnya premium yang
disubsidi itu terkenal tidak “ramah” terhadap mesin , dan sebaliknya pertamax
yang tidak disubsidi sangat “ramah’ terhadap mesin, alhasil mesin tetap awet,
beda dengan premium (yang katanya) disubsidi.
Selain
premium, ada contoh yang sangat signifikan yang sangat bagus untuk dibuat
contoh, seperti RASKIN, yang artinya beras untuk orang miskin. Raskin sangat
murah jika dibandingkan beras biasa, karena RASKIN (katanya)telah disubsidi.
Tapi kalau menurut saya kualitas RASKIN dan beras biasa sangat jauh. RASKiN
terkenal dengan beras yang bau, dan banyak binatang-binatang kecil, seperti tak
layak dimakan. Beda dengan beras biasa yang kualitasnya bagus.
Jadi
kalau premium dan raskin itu murah adalah bukan karena subsidi, melainkan
karena kualitasnya jelek.
2.
Berapa
harga produksi bbm sebenarnya?
Jika
kita pernah belajar ekonomi, maka ada beberapa cara untuk menentukan suatu
harga. Salah satunya adalah berapa biaya yang habis untuk membuat barang
tersebut, dari mulai proses pembuatan, sampai barang tersebut ada di tangan
konsumen. Sekarang saya bertanya-tanya, berapa ongkos produksi yang dibutuhkan
untuk membuat satu liter premium? Kalau pemerintah mau berbagi, dan
berinisiatif untuk menyebarkan harga produksi tersebut, maka tidak ada yang
“berburuk sangka”
3.
Pernah dengar keberhasilan Pak presiden
kita ketika sedang kampanye untuk periode ke dua? Salah satunya adalah “
satu-satunya Presiden yang telah berhasil menurunkan harga bbm sampai tiga kali” tapi kenapa baru
sekarang-sekarang ini muncul istilah “ APBN terbebani oleh subsidi”?
4.
Mengapa bbm dinaikkan? Karena kata
beberapa pejabat, APBN terbebani oleh subsidi, betulkah demikian? Menurut saya
TIDAK!!!!!!! Menurut saya APBN diciptakan untuk membantu kepentingan masyarakat
luas, karena APBN dapat berjalan, karena pengumpulan pajak yang diambil dari
rakyat, jadi hasil dari APBN itu harus dan wajib bisa membantu dan mengurangi beban rakyat,
bukan malah sebaliknya.
5.
Mengapa bbm dinaikkan? Karena kata
beberapa pejabat, APBN terbebani oleh subsidi, betulkah demikian? Menurut saya TIDAK!!!!karena yang menjadi
beban APBN dan malah menjadi parasit APBN adalah pejabat-pejabat negara yang
makan gaji buta (melamar jadi pejabat, tapi tidak bekerja ketika sudah
menjabat), tapi keinginannya macam-macam, seperti selain minta gaji yang besar, mereka tanpa malu minta uang tunjangan pulsa, uang
tunjangan listrik, uang tunjangan
kesehatan, mereka dengan angkuhnya minta transportasi mewah dll, bahkan mereka minta “KUNGKER” /kunjungan
kerja yang tidak jelas tujuan bahkan hasilnyapun tidak ada. Seharunya
kalau APBN kita “terjepit’ maka semua lini harus berhemat, TANPA TERKECUALI.
AKAN
MENJADI ANEH JIKA APBN KITA “TERJEPIT” TAPI PARA PEJABAT KITA MINTA YANG
ANEH-ANEH, BERLENGGAK-LENGGOK DILUAR NEGRI TANPA RASA MALU, PADAHAL RAKYAT
DISIKSA DENGAN SUBSIDI YANG DICABUT.
MUNGKIN TEORI SAYA
DIATAS SALAH, TAPI SAYA MINTA KEPADA PARA NEGARAWAN YANG SEKARANG MEMIMPIN
NEGRI INI UNTUK “JUJURLAH PADA HATI ANDA” DAN SUNGGUH-SUNGGUHLAH DALAM MEMIMPIN
NEGRI INI. KARENA KAMI CINTA INDONESIA.
No comments:
Post a Comment